Tuesday, November 15, 2016

PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI.


Mata Kuliah :    Kepemimpinan Organisasi
Nama            :    ISHANI
                         





 
PERKEMBANGAN TEORI ORGANISASI.
Dalam evolusi teori organisasi terdapat dua dimensi dasar yang mempunyai perspektif yang saling bertentangan. Dimensi pertama merefleksikan bahwa organisasi itu adalah “sistem” yang tertutup. Dimensi yang kedua berhubungan dengan hasil-hasil akhir dari struktur organisasi. Secara garis besar dapat dibagi menjadi 4 tipe klasifikasi:
A.    Teoretikus Tipe 1.
Di kenal juga sebagai aliran klasik. Dimana organisasi di pandang sebagai sistem tertutup yang diciptakan untuk mencapai tujuan dengan efisien.
Dipelopori oleh:
o   Frederick Taylor – Scientific Management;
Empat Prinsip Scientific Management yaitu penggantian metode, seleksi dan pelatihan, kerjasama dan pembagian tanggungjawab.
o   Henry Fayol – 14 prinsip organisasi;
Prinsip organisasi yaitu pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah, mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, remunerasi, sentralisasi, rantai skalar, tata tertib, keadilan, stabilitas masa kerja pegawai, inisiatif, esprit de corps.
o   Max Weber – Teori Birokrasi;
Max Weber mengembangkan sebuah model struktural sebagai alat yang efisien organisasi untuk mencapai tujuan yang bercirikan : adanya pembagian tugas, hierarki wewenang yang jelas, prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci serta hubungan yang tdak didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal).
o   Ralph Davis – Perencanaan Rasional;
Dalam perspektif perencanaan rasional bahwa struktur merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan organisasi.

B.     Teoretikus Tipe 2.
Dikenal juga sebagai aliran hubungan antar manusia (human relations school). Dimana organisasi di pandang sebagai sesuatu yang terdiri dari tugas-tugas maupun manusia. Hal ini menyempurnakan peran serta dari sisi manusia dibandingkan pekerjaan yang dilakukan dengan mesin seperti yang ditekankan dalam pandangan teoretikus tipe 1.
Dipelopori oleh:
o   Elton Mayo dan Kajian Hawthorne;
Kajian Hawthorne memberi dampak terhadap arah manajemen dan teori organisasi yang membawa ke zaman humanisme organisasi. Dalam melihat masalah rancangan organisasi para manjer selalu mempertimbangkan akibat terhadap kelompok kerja, sikap pegawai, dan hubungan antara manajemen dan pegawai.
o   Chester Bernard dan Sistem Kerja Sama;
Organisasi adalah sebuah sistem kerja sama.
o   Douglas Mcregor Teori X Teori Y;
Menyatakan ada dua pandangan tentang manusia yaitu pandangan yang dasarnya negatif (Teori X) dan pandangan yang dasarnya positif (Teori Y).
o   Warren Bennis – Matinya birokrasi.
Menyatakan bahwa bentuk organisasi yang ideal adalah adhocracy yang fleksibel.

C.    Teoretikus Tipe 3
Bahwa organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Struktur yang sesuai dengan variable-variabel kontingensi akan membantu pencapaian tujuan organisasi.
Dipelopori oleh:
o   Herbert Simon – serangan terhadap prinsip;
o   Katz dan Kahn Perspektif Lingkungan;
o   Kasus Teknologi;
o   Aston.

D.    Teoretikus Tipe 4
Pendekatan mutakhir mengenai teori organisasi memuatkan perhatian pada sifat politis organisasi dimana dalam pengambilan keputusan berdasarkan perilaku dan ilmu politik.
Dipelopori oleh:
o   March dan Simon;
March dan Simon menentang gagasan mengenai keputusan yang rasional atau optimum.
o   Organisasi Pfeffer.
Jeffrey Pfeffer menciptakan model teori organisasi yang mencakup koalisi kekuasaan, konflik inheren atas tujuan, serta keutusan desain organisasi yang mendukung kepentingan pribadi yang berkuasa.

II.                PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN.

A.    Manajemen Ilmiah.
Aliran manajemen ilmiah di pelopori oleh :
o   Frederick W. Taylor
Dua pengertian yang dipahami terkait manajemen ilmiah, yang pertama, manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, pemecahan masalah-masalah organisasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
o   Frank dan Lillian Gilbreth
Manajemen ilmiah berkaitan dengan masalah efisiensidalam menemukan cara terbaik pengerjaan suatu tugas serta memiliki satu tujuan akhir membantu karyawan mencapai seluruh potensinya sebagai makhluk hidup.
o   Henry L. Gantt
Mengemukakan gagasan tentang kerja sama, seleksi ilmiah, sistem insentif, dan penggunaan instruksi kerja.
o   Harrington Emerson
Pemborosan dan ketidak efisienan adalah masalah-masalah sebagai penyakit sistem industri, oleh karena itu Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi.

B.     Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik dipelopori oleh :
o   Henri Fayol
Fayol memerinci manajemen menjadi lima unsur: perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Selain itu ia juga mengemukakan tentang 14 prinsip manajemen.


o   James D Mooney
Mendefinisikan organisasi sebagai kelompok, dua orang atau lebih,orang yang bergabung untuk tujuan tertentu. Menurut Mooney empat kaidah dasar dalam organisasi yaitu koordinasi, prinsip skalar, prinsip fungsional dan prinsip staf.
o   Mary Parker Follett
Mengemukakan tentang kreatifitas, kerjasama antara manajer dan bawahan, koodinasi dan pemecahan konflik dengan penggunaan proses integrasi.
o   Chaster I Barnard
Barnard memandang organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan.Barnard menggunakan pendekatan sistem untuk pengelolaan organisasi.

C.    Aliran Hubungan Manusiawi
Muncul karena ketidakpuasan terhadap pendekatan teori organisasi klasik, para manager menghadapi kesulitan dalam karyawan tidak selalu mengikuti pola perilaku yang rasional.
o   Hugo Munsterberg
Mengemukakan bahwa untuk peningkatan produktifitas dapat dilakukan melalui tiga cara penemuan best possible person, penciptaan best possible work, penggunaan best possible effect untuk memotivasi karyawan
o   Elton Mayo 
Mengemukan bahwa manajemen personalia mendorong lebih banyak dan lebih baik dalam kerja, hubungan manusiawi dalam organisasi adalah baik. Untuk menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa karyawan bertindak seperti yang mereka lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka.

D.    Aliran Manajemen Modern
Berkembang melalui dua jalur:
1.      Aliran hubungan manusiawi – perilaku organisasi.
Beberapa prinsip dasarnya:
o   Manajemen tidak dapat di pandang sebagai suatu proses teknik secara ketat (peranan, prosedural, prinsip)
o   Manajemen harus sistematik;
o   Organisasi sebagai suatu keseluruhan
o   Pendekatan motivasional untuk meningkatkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi.
2.      Aliran kuantitatif – manajemen ilmiah
Langkah-langkah pendekatan management science : perumusan masalah, penyusunan model, penyelesaian model, pengujian model dan hasil, penetapan pengawasan, serta pelaksanaan hasil dalam kegiatan.

III.             PERKEMBANGAN TEORI ADMINISTRASI.
A.    Perkembangan Administrasi dan Manajemen sebagai seni
1.      Tahap Prasejarah
Bahwa pada tahap prasejarah manajemen sudah berkembang dengan baik meskipun dilaksanakan secara tanpa sadar, masyarakat purba telah menjalankan roda administrasi berdasarkan apa yang sekarang disebut sebagai prinsip administrasi dan manajemen. Ditinjau dari segi waktu dan tempat tahap prasejarah dibagi menjadi enam tahap perkembangan : zaman Mesopotamia, zaman Babylonia, Mesir kuno, Tiongkok kuno, Romawi kuno dan Yunani kuno.
2.      Tahap Sejarah
Sumbangan Gereja Katolik  terhadap perkembangan administrasi dan manajemen sebagai seni ialah dibidang sistematisasi struktur organisasi. Dalam tahap sejarah terdapat tiga kelompok ahli yaitu : kaum Kameralist Jerman dan Austria, kaum Merkantilist Inggris dan kaum Fisiokrat Prancis.
3.      Tahap Modern
Ditandai oleh lahirnya Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh Frederick W. Taylor. Dalam suatu studi Taylor yang disebut dengan Time and Motion Study, Taylor mempelajari penggunaan waktu oleh kaum buruh serta gerak-gerik mereka dalam melaksanakan pekerjaan. Taylor menitikberatkan penelitiannya terhadap kaum buruh dan manajemen tingkat bawahan dimana hasilnya ditulis dalam The Principles of Scientific Management.

B.     Perkembangan Administrasidan Manajemen sebagai Ilmu Pengetahuan
1.      Tahap Survival
Di awali oleh Frederick W. Taylor dalam gerakan manajemen ilmiah dimana para ahli menspesialisasikan dirinya dalam bidang administrasi dan manajemen serta  memperjuangkan administrasi dan manajemen sebagai cabang ilmu pengetahuan
2.      Tahap Konsolidasi dan Penyempurnan
Menyempurnakan prinsip-prinsip, rumus-rumus, dan dalil-dalil ilmu admnistrasisehingga kebenarannya tidak dapat dibantah lagi
3.      Tahap Human Relations
Beralihnya perhatian ahli kepada faktor manusia serta hubungan formal dan informal apa yang perlu diciptakan, dibina dan dikembangkan oleh dan antar manusia pada semua tingkatan organisasi demi terlaksananya kegiatan dalam suasana yang intim dan harmonis.
4.      Tahap Behaviouralisme
Menekankan kepada penyelidikan tentang tindak tanduk manusia dalamkehidupan berorganisasi  serta alasannya. Jika tindakan itu merugikan organisasi maka dicari cara agar dapat berubah menjadi menguntungkan organisasi, dan sebaliknya apabila tindakan itu menguntungkan organisasi maka diselidiki lebih lanjut bagaimana caranya agar dapat meningkatkan kegiatan itu untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih efisiensi, ekonomis, dan efektif.

IV.             KESIMPULAN
Bahwa secara garis besar tokoh pelopor yang ada dalam perkembangan 3 teori tersebut adalah tokoh yang sama, hanya saja yang membedakan adalah sudut pandang dari tiap teori tersebut.Dilihat dari definisinya bahwa organisasi bisa diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan bersama.Manajemen adalah sistem yang berfungsi untuk mengelola sesuatu. Administrasi ialah proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yangmenyelenggarakan kerja. Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yangmenyelenggarakan kerja.Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa antara organisasi, manajemen dan administrasi memiliki hubungan yang saling terkait. Organisasi  merupakan tempat dilaksanakannya kegiatan administrasi dan administrasi merupakan suatu kegiatan pelayanan dan pengelolaan serta melalui manajemen semua kegiatan dikoordinir dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan organisasi.

No comments:

Post a Comment