|
PERKEMBANGAN
TEORI ORGANISASI.
Dalam evolusi teori organisasi terdapat dua dimensi dasar yang mempunyai perspektif yang
saling bertentangan. Dimensi pertama merefleksikan bahwa organisasi itu adalah
“sistem” yang tertutup. Dimensi yang kedua berhubungan dengan hasil-hasil akhir
dari struktur organisasi. Secara garis besar dapat
dibagi menjadi 4 tipe klasifikasi:
A.
Teoretikus
Tipe 1.
Di kenal juga sebagai aliran klasik. Dimana
organisasi di pandang sebagai
sistem tertutup yang diciptakan untuk mencapai tujuan dengan efisien.
Dipelopori
oleh:
o Frederick
Taylor – Scientific Management;
Empat Prinsip Scientific
Management yaitu penggantian metode,
seleksi dan pelatihan, kerjasama dan pembagian tanggungjawab.
o Henry
Fayol – 14 prinsip organisasi;
Prinsip organisasi yaitu
pembagian kerja, wewenang, disiplin, kesatuan komando, kesatuan arah,
mendahulukan kepentingan umum diatas kepentingan pribadi, remunerasi,
sentralisasi, rantai skalar, tata tertib, keadilan, stabilitas masa kerja
pegawai, inisiatif, esprit de corps.
o Max
Weber – Teori Birokrasi;
Max Weber
mengembangkan sebuah model struktural sebagai alat yang efisien organisasi
untuk mencapai tujuan yang bercirikan : adanya pembagian tugas, hierarki
wewenang yang jelas, prosedur seleksi yang formal, peraturan yang rinci serta
hubungan yang tdak didasarkan atas hubungan pribadi (impersonal).
o Ralph
Davis – Perencanaan Rasional;
Dalam perspektif
perencanaan rasional bahwa struktur merupakan hasil logis dari tujuan-tujuan
organisasi.
B.
Teoretikus
Tipe 2.
Dikenal juga sebagai aliran hubungan antar manusia (human
relations school). Dimana organisasi di pandang sebagai sesuatu yang terdiri
dari tugas-tugas maupun manusia. Hal ini
menyempurnakan peran serta dari sisi manusia dibandingkan pekerjaan yang
dilakukan dengan mesin seperti yang ditekankan dalam pandangan teoretikus tipe
1.
Dipelopori
oleh:
o Elton
Mayo dan Kajian Hawthorne;
Kajian Hawthorne memberi dampak terhadap arah manajemen dan teori
organisasi yang membawa ke zaman humanisme organisasi. Dalam melihat masalah
rancangan organisasi para manjer selalu mempertimbangkan akibat terhadap
kelompok kerja, sikap pegawai, dan hubungan antara manajemen dan pegawai.
o Chester
Bernard dan Sistem Kerja Sama;
Organisasi adalah
sebuah sistem kerja sama.
o Douglas
Mcregor Teori X Teori Y;
Menyatakan ada dua
pandangan tentang manusia yaitu pandangan yang dasarnya negatif (Teori X) dan
pandangan yang dasarnya positif (Teori Y).
o Warren
Bennis – Matinya birokrasi.
Menyatakan bahwa
bentuk organisasi yang ideal adalah adhocracy yang fleksibel.
C.
Teoretikus
Tipe 3
Bahwa
organisasi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Struktur
yang sesuai dengan variable-variabel kontingensi akan membantu pencapaian
tujuan organisasi.
Dipelopori
oleh:
o Herbert
Simon – serangan terhadap prinsip;
o Katz
dan Kahn Perspektif Lingkungan;
o Kasus
Teknologi;
o Aston.
D.
Teoretikus
Tipe 4
Pendekatan mutakhir mengenai teori organisasi memuatkan
perhatian pada sifat politis organisasi dimana dalam pengambilan
keputusan berdasarkan perilaku dan ilmu politik.
Dipelopori
oleh:
o March
dan Simon;
March dan Simon menentang gagasan mengenai keputusan yang rasional atau
optimum.
o Organisasi
Pfeffer.
Jeffrey Pfeffer menciptakan model teori organisasi yang mencakup koalisi
kekuasaan, konflik inheren atas tujuan, serta keutusan desain organisasi yang
mendukung kepentingan pribadi yang berkuasa.
II.
PERKEMBANGAN TEORI MANAJEMEN.
A.
Manajemen
Ilmiah.
Aliran manajemen ilmiah di pelopori oleh :
o Frederick W. Taylor
Dua
pengertian yang dipahami terkait manajemen ilmiah, yang pertama, manajemen
ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa, pemecahan
masalah-masalah organisasi. Sedangkan arti kedua, manajemen ilmiah adalah
seperangkat mekanisme-mekanisme atau teknik-teknik untuk meningkatkan efisiensi
kerja organisasi.
o Frank dan Lillian Gilbreth
Manajemen ilmiah
berkaitan dengan masalah efisiensidalam menemukan cara terbaik pengerjaan suatu
tugas serta memiliki satu tujuan akhir membantu karyawan mencapai seluruh
potensinya sebagai makhluk hidup.
o Henry L. Gantt
Mengemukakan
gagasan tentang kerja sama, seleksi ilmiah, sistem insentif, dan penggunaan
instruksi kerja.
o Harrington Emerson
Pemborosan dan
ketidak efisienan adalah masalah-masalah sebagai penyakit sistem industri, oleh
karena itu Emerson mengemukakan 12 prinsip-prinsip efisiensi.
B.
Teori Organisasi Klasik
Teori organisasi klasik dipelopori
oleh :
o Henri
Fayol
Fayol memerinci
manajemen menjadi lima unsur: perencanaan,
pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian, dan pengawasan. Selain itu ia juga mengemukakan tentang 14
prinsip manajemen.
o James D Mooney
Mendefinisikan
organisasi sebagai kelompok, dua orang atau lebih,orang yang bergabung untuk
tujuan tertentu. Menurut Mooney empat kaidah dasar dalam organisasi yaitu
koordinasi, prinsip skalar, prinsip fungsional dan prinsip staf.
o Mary Parker Follett
Mengemukakan
tentang kreatifitas, kerjasama antara manajer dan bawahan, koodinasi dan
pemecahan konflik dengan penggunaan proses integrasi.
o Chaster I Barnard
Barnard memandang
organisasi sebagai sistem kegiatan yang diarahkan pada tujuan.Barnard
menggunakan pendekatan sistem untuk pengelolaan organisasi.
C.
Aliran Hubungan Manusiawi
Muncul
karena ketidakpuasan terhadap pendekatan teori organisasi klasik, para manager
menghadapi kesulitan dalam karyawan tidak selalu mengikuti pola perilaku yang
rasional.
o Hugo
Munsterberg
Mengemukakan
bahwa untuk peningkatan produktifitas dapat dilakukan melalui tiga cara
penemuan best possible person, penciptaan best possible work, penggunaan best
possible effect untuk memotivasi karyawan
o Elton
Mayo
Mengemukan bahwa
manajemen personalia mendorong lebih banyak dan lebih
baik dalam kerja, hubungan manusiawi dalam organisasi adalah baik. Untuk
menciptakan hubungan manusiawi yang baik, manajer harus mengerti mengapa
karyawan bertindak seperti yang mereka
lakukan dan faktor-faktor sosial dan psikologi apa yang memotivasi mereka.
D.
Aliran Manajemen Modern
Berkembang
melalui dua jalur:
1. Aliran
hubungan manusiawi – perilaku organisasi.
Beberapa prinsip dasarnya:
o Manajemen
tidak dapat di pandang sebagai suatu proses teknik secara
ketat (peranan, prosedural, prinsip)
o Manajemen
harus sistematik;
o Organisasi sebagai suatu keseluruhan
o Pendekatan
motivasional untuk meningkatkan komitmen pekerja terhadap tujuan organisasi.
2. Aliran
kuantitatif – manajemen ilmiah
Langkah-langkah
pendekatan management science : perumusan masalah, penyusunan model,
penyelesaian model, pengujian model dan hasil, penetapan pengawasan, serta
pelaksanaan hasil dalam kegiatan.
III.
PERKEMBANGAN TEORI ADMINISTRASI.
A. Perkembangan
Administrasi dan Manajemen sebagai seni
1. Tahap
Prasejarah
Bahwa
pada tahap prasejarah manajemen sudah berkembang dengan baik meskipun
dilaksanakan secara tanpa sadar, masyarakat purba telah menjalankan roda
administrasi berdasarkan apa yang sekarang disebut sebagai prinsip administrasi
dan manajemen. Ditinjau dari segi waktu dan
tempat tahap prasejarah dibagi menjadi enam tahap perkembangan : zaman Mesopotamia,
zaman Babylonia, Mesir kuno, Tiongkok kuno, Romawi kuno dan Yunani kuno.
2. Tahap
Sejarah
Sumbangan Gereja Katolik terhadap perkembangan
administrasi dan manajemen sebagai seni ialah dibidang sistematisasi struktur
organisasi. Dalam tahap sejarah terdapat tiga kelompok ahli yaitu : kaum Kameralist
Jerman dan Austria, kaum Merkantilist Inggris dan kaum Fisiokrat Prancis.
3. Tahap
Modern
Ditandai
oleh lahirnya Gerakan Manajemen Ilmiah yang dipelopori oleh Frederick W.
Taylor. Dalam suatu studi Taylor yang disebut dengan Time and
Motion Study, Taylor mempelajari penggunaan waktu oleh kaum buruh serta
gerak-gerik mereka dalam melaksanakan pekerjaan. Taylor menitikberatkan
penelitiannya terhadap kaum buruh dan manajemen tingkat bawahan dimana hasilnya
ditulis dalam The Principles of Scientific Management.
B. Perkembangan
Administrasidan Manajemen
sebagai Ilmu Pengetahuan
1. Tahap
Survival
Di awali oleh
Frederick W. Taylor dalam gerakan manajemen ilmiah dimana para ahli
menspesialisasikan dirinya dalam bidang administrasi dan manajemen serta memperjuangkan administrasi dan manajemen
sebagai cabang ilmu pengetahuan
2. Tahap
Konsolidasi dan Penyempurnan
Menyempurnakan prinsip-prinsip,
rumus-rumus, dan dalil-dalil ilmu admnistrasisehingga kebenarannya tidak dapat
dibantah lagi
3. Tahap
Human Relations
Beralihnya
perhatian ahli kepada faktor manusia serta hubungan formal
dan informal apa yang
perlu diciptakan, dibina dan dikembangkan oleh dan antar manusia
pada semua tingkatan organisasi demi terlaksananya
kegiatan dalam suasana yang intim dan harmonis.
4. Tahap
Behaviouralisme
Menekankan kepada penyelidikan
tentang tindak tanduk manusia dalamkehidupan berorganisasi serta alasannya. Jika tindakan itu merugikan
organisasi maka dicari cara agar dapat berubah menjadi menguntungkan
organisasi, dan sebaliknya apabila tindakan itu menguntungkan organisasi maka
diselidiki lebih lanjut bagaimana caranya agar dapat meningkatkan kegiatan itu
untuk mencapai tujuan organisasi dengan lebih efisiensi, ekonomis, dan efektif.
IV.
KESIMPULAN
Bahwa
secara garis besar tokoh pelopor yang ada dalam perkembangan 3 teori tersebut
adalah tokoh yang sama, hanya saja yang membedakan adalah sudut pandang dari
tiap teori tersebut.Dilihat dari definisinya bahwa organisasi bisa
diartikan sebagai suatu alat atau wadah kerjasama untuk mencapai tujuan
bersama.Manajemen adalah sistem yang berfungsi untuk mengelola sesuatu. Administrasi ialah
proses penyelenggaraan kerja yang dilakukan bersama-sama untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan Jadi administrasi adalah penyelenggaraannya, dan
manajemen adalah orang-orang yangmenyelenggarakan kerja. Jadi administrasi adalah
penyelenggaraannya, dan manajemen adalah orang-orang yangmenyelenggarakan
kerja.Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelenggaraan kerja yang
dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Oleh karena itu dapat di simpulkan bahwa antara organisasi,
manajemen dan administrasi memiliki hubungan yang saling terkait.
Organisasi merupakan tempat
dilaksanakannya kegiatan administrasi dan administrasi merupakan suatu kegiatan
pelayanan dan pengelolaan serta melalui manajemen semua
kegiatan dikoordinir dan diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
organisasi.
No comments:
Post a Comment