PERILAKU DIDALAM ORGANISASI

Ditulis Oleh : ISHANI
Mahasiswa Magister Administrasi Pendidikan
Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah 
Organisasi adalah wadah institusi tempat orang berinteraksi dan bekerja sama sebagi suatu unit terkoordinasi terdiri setidaknya dua orang atau lebih yang berfungsi mencapai satu sasaran atau serangkaian sasarasn. Melalui organisasi memungkinkan masyarakat meraih hasil mengejar tujuan yang sebelumnya tidak bisa dicapai oleh induvidu – individu secara sendiri – sendiri. 
Dengan demikian orang yang bergabung dalam organisasi dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama secara efesien dan efektif. Oleh karena itu sebagai sistem yang dinamis harus diperlihatkan pada manusia yang mengisi organisasi, yaitu manusia yang bergerak dan menggerakkan organisasi. organisasi yang dinamis adalah suatu proses kepemimpinan menetapkan dan membagi pekerjaan yang akan dilakukan oleh anggota organisasi untuk mencapai tujuan organisasi.
Organisasi merupakan sekelompok orang yang saling berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Manusia merupakan pendukung utama sebagai penggerak berjalannya organisasi. Organisasi sangat dipengaruhi oleh setiap perilaku individu yang ada didalamnya. Individu-individu tersebut mempunyai perilaku dan karakteristik yang berbeda-beda. Sehingga akan muncul dalam prilaku induvidu atau dalam  prilaku organisasi
Prilaku individual adalah suatu reaksi yang di miliki oleh seorang individual  terhadap segala sesuatu yang dilihat, di rasa dan di pahami untuk selanjutnya terbentuk dalam perbuatan dan sikap bahwa perilaku organisasi adalah suatu studi yang mempelajari tingkah laku manusia dimulai dari tingkah laku secara individu, kelompok dan tingkah laku ketika berorganisasi, serta pengaruh perilaku individu terhadap kegiatan organisasi dimana mereka melakukan atau bergabung dalam organisasi. 
Dengan dasar pengertian diatas terdapat kesenjangan untuk membesarkan organisasi permasalahan motivasi kerja, masalah kepentingan kelompok dalamr organisasi, konflik internal, pembinaan karir, masalah sistem imbalan, miss  komunikasi, pemecahan masalah dan pengambilan keputusan, produktivitas dan atau kinerja (performance), dan lain sebagainya yang membutuhkan penyelesaian.
B.     Tujuan Penulisan makalah
Tujuan penulisan makalah ini  adalah untuk mengetahui gambaran umum organisasi dan prilaku organisasi 


BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Organisasi
            Organisasi berasal dari kata organ (sebuah kata dalam bahasa yunani) yang berarti alat oleh karena itu kita dapat mendefinisikan organisasi dalam sebuah wadah yang memiliki peran dan di dirikan dengan tujuan mampu memberikan serta mewujudkan keinginan berbagai pihak ,tak terkecuali kepuasan kepada pemiliknya. Sedangkan organisasi adalah suatu wadah yang didalamnya terdapat dua atau lebih individu yang berinteraksi satu samalain mempunyai konsep yang sama, pemikiran yang sama karena mempunyai tujuan yang sama pula.
Berorganisasi adalah keharusan bagi manusia karena dengan organisasi manusia akan mampu berkomunikasi secara sosial dengan orang lain dengan dimensi itu maka organisasi sangat diperlukan sebagai perwujudan kebersamaan untuk melakukan perubahan sosial. Menurut H.Veithzal Rivai, dkk. (2013;57) mengatakan bahwa berorganisi adalah kodrat alamiah manusia yang pada hakekatnya manusia adalah mahkluk sosial, ia tidak akan mampu hidup tanpa manusia lainya yang ada di sekitarnya. 
Sedangkan menurut Wahjosumidjo, ( 2011;60) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu kebersamaan dan interaksi serta saling ketergantungan individu – individu yang bekerja kearah tujuan yang bersifat umum dan hubungan kerja samanya telah diatur sesuai dengan struktur yang telah ditentukan. Sedangkan menurut Stephen P. Robbins  dalam Irham fahmi. 2014 : hal 1) mendefinisikan organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang di koordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dan di identifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa organisasi adalah kumpulan orang yang bekerja  dengan pembagian tugas yang jelas untuk mencapai tujuan yang telah diinginkan.dari uraian tentang organisasi maka unsur - unsur yang ada dalam organisasi antara lain ada orang/ personel, ada tujuan organisasi, ada kerja sama.
 Menurut Wahjosumidjo, ( 2011;60- 61) mengatakan bahwa unsur – unsur dalam organisasi antara lain :
a.       Di dalam organisasi berkumpul orang – orang sebagai sumber  daya  manusia 
b.      yang terkait dalam hubungan kerja untuk mencapai tujuan.
c.       Didalam organisasi terdapat berbagai macam ketentuan yang mengatur prosedur bagaimana orang orang melakukan hubungan kerja sama. 
d.      Didalam organisasi ada pembagian tugas secara berjenjang yang memberikan batas – batas kewenangan dan tanggungjawab seseorang atau kelompok orang dalam melakukan hubungan kepemimpinan.
e.       Didalam organisasi terdapat sistem mengatur kesejahteraan, kebutuhan penghargaan dalam rangka memenuhi kebutuhan fisik/ non fisik sumber daya manusia.
f.       Didalam organisasi terdapat hubungan timbal balik atau saling ketergantungan antara sumber daya manusia sebagai pemberi ide pengelola pelaksana organisasi yang memberikan jaminan kebutuhan sumber daya manusia dalam rangka mencapai tujuan..
B.     Bentuk Bentuk Organisasi
            Organisasi sebagai suatu bentuk dan hubungan yang mempunyai sifat dinamis, dalam arti dapat menyesuaikan diri kepada perubahan, pada hakikatnya merupakan suatu bentuk yang dengan sadar diciptakan manusia untuk mencapai tujuan yang sudah di di perhitungkan. Secara umum ada beberapa bentuk organisasi yang selama ini menurut  Irham fahmi. 2014:l 2)  di pakai atau di anggap familiar untuk di terapkan yaitu :
a.      Organisasi garis
Organisasi garis menurut konsep yang bersifat vertical,yaitu dimana setian perintah, kebiakan,atauran dan penunjuk penugasan bersumber dari atas ke bawah, oganisasi garis (hierarki) yang di pelopori H.Fayol merupakan stelsel rganisasi yang tertua dari segi konsep menunjukan bahwa pada organisasi ini penanggung jawab keputusan adalah pimpinan , dan penanggung jawab tertinggi adalah pimpinan tertinggi, dan seterusnya, kondisi seperti ini di anggap sanagat simpel dan mudah dalam memahaminya, terutama jika ingin mengecek kesalahan atau beberapa hambatan yang terjadi dan siapa yang bertanggung jawab.menurut Faisal affif, dkk ciri-ciri utama organisasi garis adalah :
·         Adanya kesatuan pimpina,yang berarti setiap partisipandalamrganisasi dipimpin oleh serang pemimpin yang berada langsung di atasnya.
·         Adanya hierarki kekuasaan yang jelas,yang berarti setiapindividu dalamrganisasi adalah pemimpin dari tenaga kerja yang berada di bawahnya,dan menjadi pelaksana terhadap atasannya.
b.      Organisasi fungsional
oganisasi ini memiliki konsep yang menempatkan pelaksanaan pekerjaan secara terpisah dan setiap bagian memiliki tanggung jawabnya masing-masing, namun tetap melakukan koordinasi secaran continue dengan tujuan agar pelaksanaan pekerjaan dapat terselesaikan secara sempurna, konsep organisasi ini dikembangkan oleh F.W. Taylor,dimana Taylr mengembangkan konsep ini sebagai bentuk penyempurnaan dari konsep organisasi garis . Frederick Winslow Taylor (1856-1915) dalam Irham fahmi:2014.l2)  Bagi banyak pihak di sebut juga bapak manajemen modern,ilmuan organisasi Amerika, peletak dasar dari apa yang di sebut orang “scientific management”( cara memimpin perusahaan secara ilmiah ).
Menurut faisal affif,dkk dalam Irham fahmi:2014: 4 mengatakan bahwa  ciri-ciri dari organisasi fungsional adalahsebagai berikut :
·         Aadanya pemisahan antara pimpinan bagian perencanaan (planning) dan pelaksana (di tempat kerja),dengan tujuan membebaskan kerja dan mandor kelompok dari pekerja administratif.
·         Adanya hubungan langsung antara bagian perencanaan dan petugas pelaksana, sehingga setiap petunjuk dan pengarahan dapat di sampaikan langsung kepada para pelaksana tanpa melalui pimpinan pelaksanaan.
·         Adanya pembagian tugas pimpinan yang berkaitan dengan pengawasan pelaksanaan pekerjaan.
c.       Organisasi garis dan staf
Organisasi garisdan staf merupakan organisasi yang di bentuk dari penggabungan model garis dan staf dengan mempelajari beberapa kelemahan yang timbulpada kedua organisasi sebelumnya, ini sebagaimana di katakan oleh faisal affif dkk, agar kesatuan pemerintah dapat di pertahankan, serta daya penanganan pimpinan dapat di perluas, H.Emerson telahmenyusun stel sel organisasi garis dan staf ahli yang di susun sebagai fungsionaris staf
d.      organisasi sistem tertutup dan sistem terbuka
            Dalam konsep organisasi dikenal dengan istilah organisasi dengan sistem tertutup dan sistem terbuka. kedua sistem tersebut di pakai dan di terapkan berdasarkan pada kondisi yang di sesuaikan. Dalam artian ada organisasi yang menerapkan sistem tertutup denganalasanya masing-masing, serta adapula organisasi yang menerapkan sistem terbuka dengan alasannya masing-masing.
1). Organisasi sistem tertutup
Organisasi yang menganut konsep sistem tertutup adalah organisasi tersebut tidak memiliki tingkat interaksi yang tinggi dengan lingkungan luar. Bahkan organisasi dengan sistem seperti ini cenderung mengambil peran yang menjauh dari lingkungan luar. Akibat yang di peroleh organisasi seperti ini cenderung lebih kaku, dan itu terakumulasi dalam bentuk kebijakan  yang di hasilkan, dampak lebih jauh akan terasa apabila organisasi ini mengalami berbagai bentuk masalah, seperti demontrasi karyawan, pemogokan kerja, kecelakaan kerja dan sebagainya.
2). Organisasi sistem terbuka
Organisasi dengan sistem terbuka adalah organisasi yang memiliki tingkat interaksi tinggi dengan lingkungan luar. dan organisasi dengan sistem terbuka seperti ini cenderung interaktif dan dinamis dalam menanggapi setiap bentuk perubahan yang terjadi, konsepyang di anut oleh sistem organisasi seperti ini cenderung mengedepankan kebersamaan dan memiliki kepedulian tinggipada lingkungan bisnis, baik lingkungan internal dan eksternal.
C.     . Karakteristik Organisasi 
Dalam setiap organisasi tentu mempunyai karakteristik – karakterstik yang membedakan karakteristik dengan organisasai lainya meurut Erni R. Ernawan 2011;16) mengatakan bahwa dimensi karakteristik organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.        Dimensi struktural menggambarkan karakteristik internal suatu organisasi yang meliputi: 
a.        formalisasi, menunjukkan tingkat penggunaan dokumen tertulis dalam organisasi yang menggambarkan prilaku serta organisasi.
b.        spesialisasi, menunjukkan derajat pembagian pekerjaan dalam organisasi.
c.        standarisasi, menunjukkan derajat kesamaan dalam pelaksanaan kerja.
d.       sentralisasi, menjelaskan pembagian kekuasaan menurut tingkatan dalam organisasi antara lain ditunjukkan dalam jumlah dan jenis keputusan pada setiap tingkatan.
e.        hirarki kekuasaan menjelaskan pola pembagian kekuasaanserta rentang kendali secara umum.
f.         kompleksitas, ini menunjukkan banyaknya kegiatan dalam organisasi.
g.        profesionalisme menggambarkan tingkat pendidikan formal yang dimiliki oleh tingkat anggota organisasi.
2.      Dimensi kontektual menggambarkan seluruh karakteristik organisasi yang menyangkut lingkungan , baik ukuran organisasi maupun teknologi organisasi. Sedangkan menurut Arni Muhammad, ( 2011;29 ) mengatakan bahwa tiap organisasi disamping mempunyai elemen yang umum juga mempunyai karakteristik organisasi, antara lain:
a)      Dimamis, bahwa organisasi sebagai  suatu sistem terbuka terus – menerus mengalami perubahan karena selalu menghadapi tantangan baru dari lingkunganya dan perlu menyesuaikan diri dengan keadaan lingkungan yang selalu berubah.
b)      Memerlukan informasi, bahwa semua organisasi memerlukan 
informasi untuk hidup dengan adanya informasi organisasi dapat berjalan dengan baik.
c)      Mempunyai tujuan, organisasi adalah kelompok orang yang mempunyai 
kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.
d)     Terstruktur, organisasi dalam usaha mencapai tujuanya biasanya membuat aturan – aturan undang – undang dan hirarkis hubungan dalam organisasi.
D.    Fungsi organisasi
Tiap organisasi mempunyai sumber daya manusia manusialah yang mengelola organisasi sehingga organisasi  berfungsi untuk memenuhi kebutuhan pokok organisasi. Hal ini sesuai dengan pendapat  Arni Muhammad, ( 2011;32 ) menyebutkan bahwa fungsi organisasi antara lain:
1.      Memenuhi kebutuhan pokok organisasi, setiap organisasi mempunyai kebutuhan pokok masing – masing dalam rangka kelangsungan hidup organisasi tersebut.
2.      Mengembangkan tugas dan tanggung jawab, bahwa organisasi bekerja dengan bermacam – macam standar etis tertentu, ini berarti organisasi itu harus hidup sesuai dengan standar yang telah ditetapkan organisasi maupun standar masyarakat dimana organisasi itu berada.
3.      Memproduksi barang atau orang, fungsi utama organisasi adalah memproduksi barang atau orang, artinya setiap organisasi mempunyai produk masing – masing. 
4.      Mempengaruhi dan dipengaruhi orang, sesungguhnya organisasi itu digerakkan oleh orang, orang sebagai anggota organisasi maupun sebagai pemakai jasa organisasi dipengaruhi oleh organisasi. 
E.     Organisasi Pendidikan 
Pendidikan adalah proses interaksi sosial dengan tujuan terjadinya perubahan tingkah laku pembelajar. Menurut Makmun dalam Syaiful Sagala, ( 2013;4) mengatakan bahwa  pendidikan merupakan proses dalam berinteraksi induvidu dengan lingkunganya baik secara formal, non formal maupun informal dalam rangka mewujudkan dirinya sesuai dengan tahapan perkembangan secara optimal sehingga ia akan mencapai taraf kedewasaan tertentu.sedangkan menurut UUPS tahun 2003 pasal 4 ayat (3) menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan dalam suatu proses pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat sedangkan ayat 4 menyatakan bahwa pendidikan diselenggarakan dengan memberikan keteladanan membangun kemauan dan mengembangkan kreatifitas peserta didik dalam proses pembelajaran pendidikan. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan mencakup seluruh  proses hidup dan segenap interaksi dengan lingkunganya mengambarkan bahwa pendidikan itu dilakukan secara sadar.
Organisasi pendidikan adalah proses yang berlangsung secara sistematis dalam suatu lembaga pendidikan yang menerima kewenangan untuk membuat keputusan organisasi, keputusan organisasi yang dimaksudkan memperngaruhi prilaku organisasi dan mempengaruhi sistem pendidikan. 
Menurut Syaiful Sagala, ( 2013;7) mengatakan bahwa organisasi pendidikan merupakan proses dari adanya kegiatan berbagai orang sesuai deng fungsi dan tanggung jawabnya masing – masing yang bekerja bersama – sama untuk mewujudkan tujuan tertentu yang disepakati bersama. Secara umum organisasi pendidikan ada 2 jenis yaitu organisasi Formal dan organisasi informal.
Menurut Syaiful Sagala, ( 2013;43) organisasi formal menggambarkan sifat – sifat khusus tertentu walaupun sifat khusus itu agak berubah – ubah.  Sedangkan menurut Hicks dan Gullett dalam Syaiful Sagala, ( 2013;43) mengatakan bahwa organisasi formal menggambarkan hubungan formal dengan struktur organisasi dengan gambaran posisinya. Rencana dan struktur organisasi menghubungkan posisi bersama melalui jaringan kewenangan bertindak dan hubungan pertanggungjawaban, juga menggambarkan arus komunikasi yang formal. 
Sedangkan organisasi informal terdiri dari hubungan yang tidak resmi yang tidak dapat dielakkan terjadinya diantara para induvidu dari berbagai kelompok dalam organisasi yang formal. Menurut Syaiful Sagala, ( 2013;45) organisasi informal dalam keanggotaanya yaitu orang – orang yang ada dalam organisasi formal akan membentuk perkumpulan yang tidak resmi dan hubungan – hungan yang tidak terorganisir. Dengan organisasi informal ini diharapkan dapat memenuhi beberapa diantara kebutuhan sebagai hubungan logis dan timbal balik dimana individu menyumbangkan waktu, usaha, dan karyanya secara pertukaran untuk memenuhi kebutuhan. 
F.      Mengapa perlu organisasi
Organisasi merupakan hubungan struktur yang mengikat dan kerangka dasar tempat induvidu- individu dikoordinasi yang didalamnya dilakukan pembagian kerja, karena adanya bidang kerja yang harus diselesaikan dan adanya orang – orang yang wajib menunaikan tugas tertentu. Jadi derajat organisasi itu akan sangat ditentukan oleh siapa manusia yang berinteraksi dan bekerja sama berada didalamnya untuk mencapai tujuan organisasi. 
Organisasi pendidikan berkaitan dengan kebijakan dan keputusan yang menggambarkan mutu pendidikan menurut Siagian, (2005;25) mengatakan bahwa organisasi pendidikan dapat disoroti  menjadi dua segi yaitu ( 1) adanya berbagai satuan kerja dalam organisasiuntuk melaksanakan program rutin; dan ( 2) adanya satuan kerja yang bertugas memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. Oleh karena itu pendidikan sebagai sebuah organisasi harus dikelola sedemikian rupa sehingga aktivitas pelaksanaan program organisasi dapat berjalan secara efektif dan efisien dengan tujuan;
1.      Mengatasi keterbatasan kemampuan, kemauan dan sumber daya yang dimiliki dalam mencapai tujuan pendidikan.
2.      Terciptanya efektifitas dan efisiensi organisasi dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan,
3.      Sebagai wadah pengembangan potensi dan spesialisasi yang dimiliki,
4.      Menjadi tempat pengembangan ilmu pengetahuan, dan lain-lai
Oleh karena itu organisasi itu sangat penting, menurut Syaiful Sagala ( 2013;16) mengatakan bahwa organisasi sangat penting dalam menegemen dikarenakan:
1.      Syarat utama organisasi harus ada memegemen.
2.      Organisasi merupakan wadah dan alat pelaksanaan proses dalam mencapai tujuan secara efektif dan efesien.
3.      Organisasi adalah tempat bekerja sama formal dari sekelompok orang dalam melaksanakan tugasnya.
4.      Organisasi mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yang usnsur – unsur organissi adalah manusia yang bekerja sama ada pemimpin dan ada yang dipimpin, tempat kedudukan pekerjaan dan pembagian pekerjaan.
Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dibentuknya suatu organisasi agar proses kerja personel dapat melaksanakan secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi.
G.    Prilaku Organisasi 
1.          Pengertian Prilaku Organisasi
Pengertian Prilaku Organisasi  Menurut Irham fahmi ( 2011; 2) mengatakan bahwa Perilaku Organisasi telaah dan penerapan pengetahuan tentang bagaimana orang – orang bertindak di dalam organisasi. Sedangkan menurut Miftah Toha, 1989:21, mengemukakan bahwa perilaku organisasi ialah studi yang menyangkut aspek-aspek perilaku manusia dalam suatu organisasi atau kelompok tertentu. 
Sedangkan menurut Miftah Toha( 2008;5) mengatakan bahwa prilaku organisasi adalah prilaku studi yang menyangkut aspek – aspek tingkah laku manusi ia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Sedangkan menurut Syaiful Sagala ( 2013;124) mengatakan bahwa prilaku organisasi adalah unsur – unsur antara manusia, struktur, proses dan kerja sama teknologi dan  tujuan 
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku organisasi adalah suatu studi yang mempelajari tingkah laku manusia dimulai dari tingkah laku secara individu, kelompok dan tingkah laku ketika berorganisasi, serta pengaruh perilaku individu terhadap kegiatan organisasi dimana mereka melakukan atau bergabung dalam organisasi tersebut. Sebuah organisasi ibaratnya adalah mother of children. Oleh karena itu meurut Irham fahmi, (2014; 8) mengatakan bahwa  sebuah organisasi yang baik adalah organisasi yang di isi oleh orang-orang yang memiliki visi dan misi yang jelas serta dalam diri mereka terkandung nilai-nilai kompetensi serta idialisme yang kuat. Tanpa itu semua maka memungkinan organisasi tersebut hanya menjadi sebuah lembaga yang hanya bersipat sementara.
2.      Prilaku Individual dan prilaku organisasi
a)      Pengertian Prilaku Individu
            Lingkungan yang berbeda akan menimbulkan prilaku yang berbeda antara suatu individu dengan individu lain sehingga prilaku ditentukan oleh lingkungan. Menurut Syaiful Sagala ( 2013;124) mengatakan bahwa prilaku adalah tindakan ( kegiatan tindak tanduk) manusia yang dapat diamati.Menurut Irham fahmi. (2014. 34) mengatakan bahwa prilaku individual adalah suatu reaksi yang di miliki oleh seorang individual  terhadap segala sesuatu yang dilihat, di rasa dan di pahami untuk selanjutnya terbentuk dalam perbuatan dan sikap.Dalam konteks ilmu prilaku di jelaskan bahwa setiap orang memiliki pandangan yang berbeda-beda dalam menilai dan memahamisetiap keadaan apalagi jika itu di tuangkan dengan latar belakang (beckgrund) yang pernah dijalaninya. Aplikasinya tergambarkan pada setiap keputusan yang di buat, termasuk keputusan itu bisa memberi pengaruh pada rganisasi tempat ia bernaung. 
Karena organisasi adalah sekumpulan induvidu atau kelompok yang interaksi diantara mereka telah diatur oleh sebuah struktur yang didalamnya terdapat perbedaan peran dan tujuan antara individu, agar setian individu maupun kelompok dalam organisasi dapat mencapai tujuan yang sama yang telah ditentukan sebelumnya  agar tidak terjadi kekuasaan semua staf harus kembali bekerja sesuai dengan tujuan organisasi hal ini dijelaskan oleh Badeni, ( 2013;174) mengatakan bahwa : Adanya kepentingan yang bermacam- macam dari berbagai kelompok dalam organisasi sumber daya yang terbatas berbagai alternaif, yang dipilih untuk melaksanakan tugas organisasi dan kepentingan yang berbeda dari berbagai pihak maka dalam organisasi itu harus memperkuat posisi, meningkatkan ketergantungan pihak lain, meniadakan yang lain, bekerja sama dalam berbagai bentuk prilaku yang lain, untuk mencapai tujuan terlepas apakah itu sesuai dengan organisasi atau tidak.
b)      Prilaku Organisasi
Prilaku organisasi dapat dipahami lewat suatu penelaahan dari bagaimana 
organisasi itu tumbuh, dan berkembang dan bagaimana pula suatu strukstur proses dan nilai dari suatu sistem tumbuh tu pihak dan secara bersama – sama. Menurut Miftah Thoha ( 2008;9) mengatakan bahwa prilaku organisasi didalamnya terdapat interaksi dan hubungan antar organisasi di satu pihak dan prilaku induvidu di pihak lain.sedangkan menurut Syaiful Sagala ( 2013;124) mengatakan bahwa prilaku organisasi merupakan fungsi interaksi antara orang dengan lingkungan dalam organisasi. 
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Perilaku adalah sebuah tindakan yang konkret yang ada pada diri manusia berupa sebuah tanggapan dan reaksi dari manusia tersebut yang berbentuk atau yang terwujud dari individu berupa suatu sikap dari anggota badan ataupun berupa ucapan secara spontan tanpa direncanakan atau dipikirkan dan tanpa paksaan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku organisasi, antara lain
1.    Peningkatan kepuasan kerja
Peningkatan kepuasan kerja mempengaruhi perilaku individu dalam organisasi..
2.     Pengurangan kealpaan.
Tindakan tidak masuk kerja yang dilakukan oleh individu terhadap organisasi atau perusahaan berpengaruh negatif terhadap efektifitas dan efisiensi kerja suatu organisasi.
3.      Penurunan atau turn over
Turn over yang dimaksud disini adalah pengunduran diri pekerja atau anggota da;am sebuah organisasi atau perusahaan. Yang berpengaruh terhadap perilaku organisasi / perusahaan tersebut.
4.    Peningkatan produktifitas
Suatu organisasi dinyatakan produktif jika mampu mancapai tujuannya dengan baik dan sesuai dengan target yang telah dilaksanakan. Baik target waktu, biaya dan hasil.
Agar adanya interaksi atau hubungan antar individu dalam organisasi,maka perlu pendekatan perilaku terhadap perilaku organisasi haruslah dilakukan melaui pendekatan-pendekatan sebagai berikut :
-          Pendekatan Sumber Daya Manusia (Suportif) Pendekatan sumber daya manusia dimaksudkan untuk membantu pegawai agar berprestasi lebih baik, menjadi orang yang lebih bertangung jawab
-           Pendekatan Kontingensi pendekatan Kontingensi mengandung pengertian bahwa adanya lingkungan yang berbeda menghendaki praktek perilaku yang berbeda pula untuk mencapai keefektifan.
-           Pendekatan Produktivitas,  pendekatan Produktivitas dimaksudkan sebagai ukuran seberapa efisien suatu organisasi dapat menghasilkan keluaran yang inginkan.
-          Pendekatan Sistem, pendekatan system terutama diterapkan dalam  sistem sosial, dimana di dalamnya terdapat seperangkat hubungan manusia yang rumit yang berinteksi dalam banyak cara


BAB III
KESIMPULAN
Organisasi adalah sekumpulan atau ikatan yang terdiri dari beberapa anggota yang terstruktur  dan terjadi pola komunikasi didalamnya serta memiliki tujuan tertentu. Dalam berorganisasi tidak hanya hubungan yang solid saja yang perlu dibangun akan tetapi juga rasa kesadaran antara anggota dan komitmen yang tinggi untuk membangun serta mengembangkan organisasi tersebut, agar sesuai dengan tujuan dibentuknya organisasi itu.
Organisasi pendidikan adalah proses yang berlangsung secara sistematis dalam suatu lembaga pendidikan yang menerima kewenangan untuk membuat keputusan organisasi, keputusan organisasi yang dimaksudkan memperngaruhi prilaku organisasi dan mempengaruhi sistem pendidikan.
Dalam penerapan perilaku organisasi, konsep dasar perilaku organisasi merupakan suatu dasar pokok untuk mempelajari, memahami, ataupun menerapkan sikap perilaku organisasi dalam kehidupan berorganisasi. Perilaku organisasi ini sangat di perlukan karena dengan mempelajari perilaku organisasi kita dapat mengetahui perilaku pada masing-masing individu dalam suatu organisasi. Karena perilaku individu inilah yang akan mempengaruhi berjalannya suatu organisasi. Salah satu tujuan perilaku organisasi yaitu untuk memahami perilaku individu sehingga dapat membuat tolak ukur dalam memecahkan masalah yang muncul dari perilaku dalam organisasi tersebut. 

DAFTAR PUSTAKA
Arni Muhammad, (2011). Komunikasi Organisasi.Jakarta: Bumi Aksara.
Badeni, ( 2013). Kepemimpinan Dan Prilaku Organisasi.Bandung: Alfabeta.
Erni R. Ernawan. (2011). Organisasi Curtural ( Budaya Organisasi Dalam Perspektif Ekonomi). Bandung: Alfabeta

Irham Fahmi, (2011). Prilaku Organisasi Teori Aplikasi Dan Kasus.Bandung:        Alfabeta.

Miftah Toha, ( 2008). Prilaku Organisasi Konsep Dasar dan Aplikasi.Jakarta: Raja            Grafindo.

Syaiful Sagala, ( 2013). Memahami Organisasi Pendidikan Dan Budaya Dan         Reinvinity Organisasi Pendidikan.Bandung: Alfabeta.

Veithzal Rivai, dkk. (2013). Pemimpin Dan Kepemimpinan Dalam Organisasi.     Jakarta: Raja Grfindo Persada.


Previous
Next Post »

1 comments:

Write comments